Panyaweuyan Majalengka |
Demikian ketika sang pencipta sudah berkehendak, semua
kejadian yang dianggap tidak mungkin menjadi nyata dan terjadi hampir di
seluruh belahan bumi dengan korban yang tidak memilih dan memilah kasta,
jabatan atau segalaa bentuk hirarkie ciptaan manusia entah dari anggota
kerajaan, menteri bahkan rakyat jelata semua dapat terinfeksi.
Hari Minggu 15 Maret 2020 saya rehat sejenak dari kesibukan
panitia Rangkaian Ujian Akhir 2020 tepatnya ketika Madrasah kami tengah
melaksanakan Ujian Madrasah, siang hari kami mendapat surat edaran bahwa Ujian
Ditunda hingga waktu yang belum ditentukan dan mulai hari senin kelas X, XI kegiatan
belajar di kelas ditiadakan dan sebagai penggantinya pembelajaran dilaksanakan
secara online dari rumah selama empat
belas hari.
Bukan hanya siswa yang kaget dengan kondisi ini para
pendidik pun tidak jauh berbeda, Bimtek E-Learning
yang hanya sekali pertemuan karena masih ada beberapa pendidik yang belum
terbiasa menggunakan pembelajaran secara online
dan E-Learning menjadi hal yang
asing yang tidak serta merta dapat dilakukan saat itu juga. Hingga minggu ke
tiga saya masih membantu guru lain yang belum memahami penggunaan E-Learning Madrasah melalui telepon atau
video call.
Teach Form Home (TFH) |
Bismillah, saya harus secepatnya memahami penggunaan E-Learning Madrasah agar siswa kami bisa
belajar menggunakan aplikasi tersebut. Saya harus mempersiapkan pembelajaran
online untuk siswa saya sebanyak 9 Kelas untuk Mata Pelajaran Keterampilan Komputer
kelas X dan Keterampilan Aplikasi Akuntansi kelas XII di MAN 3 Majalengka.
Minggu pertama tidak ada pembelajaran, saya lebih fokus menjelaskan kepada
siswa tentang bagaimana cara menggunakan E-Learning
Madrasah dari mulai masuk ke Aplikasi, bergabung ke dalam kelas, membaca instruksi
guru, membuka dan mengunduh bahan ajar hingga bagaimana cara mengerjakan
penilaian dan Computer Based Test
(CBT), Alhamdulillah Ujian Madrasah kelas XII yang sempat tertunda akhirnya berhasil
kami laksanakan menggunakan CBT. Butuh kesabaran karena sebagian mereka belum terbiasa
menggunakan pembelajaran online dan
tidak semua siswa memiliki gadget dan
laptop yang mendukung untuk
pembelajaran online. Saya pun harus
selalu memutar otak untuk tetap melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kondisi
dan kemampuan siswa, beruntung sebelumnya selalu mengajak siswa untuk
menggunakan media sosial, email yang walau saat itu siswa tidak diperkenankan
membawa alat komunikasi ke madrasah saya minta ijin mempergunakannya untuk
pembelajaran. Karena latar pendidikan saya IT (Teknik Informatika), apa pun mata
pelajarannya selalu disisipkan pengetahuan dan keterampilan berbasis IT.
Hikmah yang kami dapat adalah tidak semua perkembangan
teknologi terutama teknologi informasi dianggap membawa pengaruh buruk terhadap
manusia terutama di bidang pendidikan apalagi di kalangan Madrasah yang sudah
diberi pondasi pendidikan Agama yang mumpuni sehingga dapat menjadi filter
dalam penggunaan teknologi yang berkembang pesat ini.
CBT E-Learning Madrasah |
Pembelajaran di rumah nyatanya masih harus berlangsung
hingga memasuki hitungan satu bulan ketika tulisan ini dibuat. Surat edaran
dengan himbauan agar pembelajaran tidak membebani siswa, di sisi lain masih ada
siswa yang bertanya hingga larut malam. Sungguh menjadi dilema pada akhirnya
saya anggap sebagai bentuk pengayaan untuk siswa yang memiliki keinginan
belajar yang berbeda dengan teman-temannya. Ketika kita memposisikan sebagai
teman yang mendampingi siswa belajar dengan komunikasi yang baik maka kegiatan
pembelajaran pun tidak lagi menjadi keterpaksaan meskipun butuh proses yang
berbeda pada setiap siswa. Bersikap tegas tidak harus dengan marah-marah sangat
terasa ketika harus menjawab satu persatu pertanyaan melalui media berkirim
pesan kemudian kita arahkan untuk komunikasi di dalam grup tanpa
terasa saya melaksanakan pengelolaan kelas secara online. Perlahan tetapi pasti kelas semakin kondusif dan mulai
terbiasa dengan jadwal yang diterapkan, dengan demikian tidak terlalu menguras
tenaga.
Tugas Siswa Menggunakan Media Sosial |
Perasaan jenuh tentu akan muncul jika manajemen waktu dan
memvariasikan model pembelajaran tidak diterapkan, di sela-sela tugas sesuai
dengan rencana pembelajaran yang sudah tersusun saya mengajak siswa memposting
kegiatan sehari-hari mereka dan saling memberi semangat positif, hasilnya
sangat mengejutkan selain mereka saling menyemangati secara tidak langsung
mereka membantu pekerjaan orang tua, membersihkan halaman, menyiram tanaman, menata
buku, merapihkan kamar sebelum mereka merekamnya dalam jepretan kamera.
Memberi tugas kepada siswa tidak cukup dengan kata
perintah, memberi contoh akan lebih efektif misalnya posting sesuatu yang
bermanfaat, membuat cerita pendek santai bahkan berupa lelucon ringan yang
tanpa disadari sebenarnya kita sedang membawa mereka kepada suasana yang tidak
panik meskipun kita harus tetap waspada menjalani isolasi mandiri selama
pandemi Covid-19 dengan membiasakan saring before sharing untuk semua informasi yang belum jelas
kebenarannya, lagi-lagi saya selalu menyisipkan bagaimana beretika di sosial
media.
Lalu hikmah bagi saya dengan social distancing ini adalah mempunyai waktu yang lebih fleksibel dalam
bekerja, sehingga dapat mengatur sendiri kapan waktu saya mengajar di kelas, membuat
administrasi pembelajaran, memantau dan mempromosikan pelaksanaan PPDB MAN 3
Majalengka secara online, mengikuti kelas online untuk pengembangan diri
sebagai pendidik maupun sebagai individu.
Menulis Buku |
Sebagai penulis Alhamdulillah atas ijin Allah di tengah social distancing akhir bulan Maret ini diberi
kemampuan menyelesaikan naskah Buku Ajar Informatika SMA/MA Kelas XI merupakan buku
kedua dari tiga buah buku yang sedang kami susun atas kerja sama IG TIK (Ikatan
Guru TIK) PGRI dan Puskurbuk Kemdikbud. Insya Allah beberapa buku Antologi dan
Buku solo pun sedang dalam penyusunan melengkapi karya pengembangan diri saya sebagai
pendidik dan sebagai individu. Selain menulis buku saya pun aktif menulis di
media online dan menjadi pemateri E-Learning
menggunakan Moodle bersama IG TIK
PGRI.
Hikmah lain dari Social
Distancing yang kemudian meningkat menjadi Physical Distansing telah memberi kesempatan kepada saya untuk
membersamai dan merawat ibu yang sejak tiga tahun terakhir dalam perawatan
setelah terkena serangan stroke dengan
terpaksa harus menghentikan pengobatannya karena rumah sakit tempat beliau
dirawat jalan menjadi rumah sakit rujukan untuk mereka yang terinfeksi Covid-19 di Majalengka.
Dalam setiap bencana selalu ada hikmah yang bisa kita
ambil, semua bukan kebetulan namun adalah rencana Allah pemilik semua kehidupan
di semesta ini. Allah sedang melakukan Restart
terhadap bumi yang sudah terlalu panas, Allah sedang menjentikkan jarinya
karena manusia terlalu tamak mengeksplorasi
bumi yang sebetulnya hanya persinggahan sementara, manusia seringkali lupa hanya
sebagai tamu dan user di muka bumi.
Allah kirimkan virus untuk merusak sistem
yang dibuat manusia, semoga Allah segera mengusaikan tugas hambaNya yang
bernama human coronavirus (Covid-19) dan memulihkan bumi menjadi
lebih baik, Aamiin ya Rabbal Alamin.
Guru
TIK MAN 3 Majalengka
Jl.
Lanud S. Soekani No. 110 Jatiwangi
Majalengka
– Jawa Barat
No comments:
Post a Comment