Kita tumbuh dengan keyakinan bahwa menyenangkan orang lain itu baik. Dan memang tidak salah selama kita tidak terus-menerus mengorbankan diri sendiri.
Menjadi people pleaser kadang terasa aman karena tidak
ada konflik, semua orang senang. Tapi perlahan, kamu mulai kehilangan arah.
Kamu tidak tahu lagi apa yang kamu inginkan, karena selama ini fokusmu hanya
satu yaitu membuat orang lain puas, bahkan saat hatimu sendiri lelah.
Berhenti menjadi people pleaser bukan berarti
berhenti peduli. Itu adalah langkah menuju kejujuran pada dirimu sendiri.
Karena kalau terus berjalan mengikuti kehendak
orang lain, lama-lama kamu akan lupa bagaimana caranya berdiri untuk dirimu
sendiri.
Dan ketika langkahmu dihentikan bukan oleh orang
lain, tapi oleh rasa lelah dan hampa yang tumbuh dari dalam di situlah kamu
sadar seharusnya kamu yang lebih dulu berkata “cukup.”
Mulailah belajar berkata “tidak.” Mulailah memeluk
dirimu sendiri. Karena menyenangkan semua orang tak akan pernah sesempurna
menyenangkan hatimu yang selama ini diam.