Ada satu fakta yang sering kita lupakan: semua orang pernah gagal. Tapi anehnya, kita sering merasa gagal itu aib. Harus disembunyikan. Harus cepat-cepat dilupakan. Padahal... justru di sanalah pelajaran hidup paling jujur dan paling nyata sering bersembunyi.
Gagal Itu Bukan Pintu yang Tertutup.
Gagal bukanlah pintu yang tertutup, tapi pintu
ke ruang lain.
Kamu mungkin pernah:
- Gagal diterima kerja setelah wawancara panjang.
- Gagal dalam hubungan yang udah kamu perjuangkan.
- Gagal seleksi perguruan tinggi.
- Gagal menyelesaikan target pribadi yang kamu pasang sendiri.
Dan saat itu, semuanya terasa berat. Bahkan kadang memalukan.
Tapi setelah waktu berlalu, kita sadar:
"Tanpa kegagalan itu, mungkin kita nggak akan tumbuh jadi versi kita yang
sekarang."
Kenapa Rasa Gagal Itu Penting?
1. Karena Gagal Itu
Real.
Bukan pencitraan. Bukan konten Instagram. Gagal itu pengalaman yang mentah,
jujur, dan membentuk karakter.
2. Karena
Gagal Itu Mengajari Kita Batas.
Dan dari sana, kita bisa belajar mengenali kapasitas dan kebutuhan
diri sendiri.
3. Karena Gagal Itu Bikin Kita Lebih Rendah Hati.
Kita jadi lebih ngerti rasa sakit orang lain. Lebih peka. Lebih empatik.
4. Karena Gagal Itu Ujian Komitmen.
Apa kamu cukup peduli buat coba lagi? Atau memang ini waktunya arah hidupmu
berubah?
Belajar dari Kegagalan
Waktu kamu jatuh, jangan buru-buru bangkit hanya karena takut terlihat
lemah.
Kadang kita butuh duduk dulu. Rasakan perihnya, Terima, Baru kemudian, pelan-pelan berdiri lagi, dengan cara baru, sudut pandang baru,
dan keberanian yang tumbuh dari luka.
Tanya ke
diri sendiri:
- Apa yang sebenarnya bikin aku jatuh waktu
itu?
- Apa yang bisa aku
pelajari dari momen itu?
- Apa yang ingin aku
lakukan berbeda ke depannya?
Reminder Kecil:
Gagal bukan lawan dari sukses.
Gagal itu bagian dari proses menuju sukses, kalau kamu mau tetap jalan.
Jadi, saat kamu merasa gagal, ingat ini:
Kamu bukan gagal. Kamu sedang belajar.
Dan kadang, jatuh itu satu-satunya cara agar kita benar-benar tahu... di
mana kita berdiri.