MAN 3 Majalengka – Forum Literasi Jawa Barat
Majalengka, 23 Agustus 2025 – Aula megah Gedung Islamic Centre Majalengka
pada Sabtu pagi dipenuhi oleh ratusan peserta dengan wajah penuh antusias.
Sebanyak 428 peserta dari kalangan siswa MTs/SMP, MA/SMA/SMK, mahasiswa, guru,
hingga masyarakat umum hadir untuk mengikuti Workshop Menulis Sinopsis Film
yang diselenggarakan oleh MAN 3 Majalengka dengan dukungan Forum Literasi Jawa
Barat.
Acara ini diawali dengan memberikan sambutan hangat dari Hj. Ela Nurlaela,
M.Pd. Kepala MAN 3 Majalengka,
Dalam sambutannya, Hj. Ela Nurlaela, M.Pd., menegaskan pentingnya literasi sebagai pintu pembuka bagi masa depan generasi muda. ”Literasi Madrasah merupakan salah satu program unggulan yang ada di MAN 3 Majalengka, dengan kegiatan ini berharap siswa MAN 3 Majalengka dan seluruh peserta workshop dapat belajar dari narasumber yang dihadirkan, sehingga menjadi pengalaman belajar yang bermakna dan memicu ide kreatif muncul di kalangan pelajar.”
Sementara itu, Yoyoh Adewiyah, M.Ag., menyampaikan bahwa kegiatan ini
sejalan dengan upaya madrasah dalam menumbuhkan budaya membaca dan menulis di
kalangan pelajar. “Madrasah bukan hanya tempat belajar ilmu agama dan
akademik, tetapi juga ruang untuk mengasah kreativitas. Literasi adalah
jembatan agar anak-anak kita mampu mengekspresikan diri sekaligus memberi
kontribusi positif bagi masyarakat. Kehadiran Lilis Juwita, S.Kom, Guru Mata
Pelajaran Informatika dan Riset di MAN 3 Majalengka yang merupakan Penulis Buku
Informatika Kurikulum terbaru untuk MA/MAK/SMA/SMK Kelas X, XI, dan XII serta
aktif di Forum Literasi Jawa Barat menjadi semakin lengkap gerakan Literasi
Madrasah di MAN 3 Majalengka.”
Adapun Dr. Hj. Euis Damayanti, M.P.Kim., dalam sambutannya yang sekaligus
membuka acara secara resmi, menekankan bahwa literasi harus menjadi gerakan
bersama. “Jika generasi muda terbiasa menulis, mereka tidak hanya mencatat
sejarah, tetapi juga menciptakan sejarah. Karya yang lahir dari pena mereka
bisa menjadi inspirasi besar, bahkan membuka jalan untuk dunia perfilman
seperti harapannya terhadap peserta kegiatan hari ini berharap lahir penulis
sinopsis muda yang kreatif dari kabupaten Majalengka.”
Pada workshop ini dihadirkan dua penulis yang karyanya berhasil difilmkan,
Penulis pertama adalah Wakhid Nurrokhim (lahir di Purworejo, Jawa Tengah, 9
Februari 1999) adalah seorang penulis yang menekuni genre horor, misteri, dan
kisah mistis urban. Ia tumbuh dengan tradisi lisan Jawa yang sarat cerita dan
mitos, hingga menumbuhkan dorongan untuk mengabadikan kisah-kisah bernilai yang
pernah ia dengar.
Baginya, menulis bukan hanya tentang hiburan, melainkan upaya menjaga
warisan cerita agar tidak hilang, sekaligus menghadirkan pelajaran hidup yang
bisa dipetik banyak orang.
Wakhid percaya bahwa setiap cerita, betapapun sederhana atau menakutkannya,
menyimpan pesan moral yang dapat merefleksikan sisi kemanusiaan. Melalui
tulisan, ia berusaha menjembatani antara kisah masa lalu, mitos, dan budaya
lokal dengan media modern agar tetap relevan dibaca generasi sekarang.
Beberapa karya yang telah
diterbitkan:
- Misteri Rumah Bekas
Pembantaian (GagasMedia, 2022)
- Kemah Terlarang (GagasMedia, 2024)
Penulis kedua adalah Bonaventura D. Genta, seorang penulis dan kreator yang
menggeluti dunia cerita dengan fokus pada horor, mitos, sejarah, dan urban
legend. Aktif mengembangkan intellectual property berbasis storytelling yang
menghadirkan pengalaman misteri sekaligus refleksi budaya. Sedikit harapnya,
untuk mampu menghidupkan kembali kisah-kisah lokal yang sarat makna dan
menjembatani antara tradisi lisan dan media modern.
Beberapa buku yang pernah ditulis: Keluarga Tak Kasat Mata (2016), Kisah
Tanah Jawa (2018), Kisah Tanah Jawa: Jagat Lelembut (2019), Kisah Tanah Jawa:
Bank Gaib (2019), Guru Besar Nusantara (2022)
Workshop ini bukan sekadar forum belajar, melainkan ruang untuk mengasah
kreativitas generasi muda dalam merangkai cerita menjadi sinopsis yang kuat dan
memikat. Narasumber memberikan materi mengenai teknik menulis sinopsis film
yang mampu menggugah imajinasi pembaca sekaligus menarik minat produser untuk
mengangkatnya ke layar lebar.
Puncak acara yang paling ditunggu adalah lomba Menulis Sinopsis Film.
Dengan hadiah total Rp20 juta serta kesempatan emas bagi karya terbaik
untuk difilmkan, lomba ini menjadi magnet besar bagi para penulis muda dan
pecinta literasi.
Melalui kegiatan ini, diharapkan tumbuh lebih banyak penulis muda yang mampu melahirkan karya berkualitas, sekaligus memperkaya khazanah literasi dan perfilman di Indonesia. MAN 3 Majalengka bersama Forum Literasi Jawa Barat menegaskan komitmennya untuk terus menjadi motor penggerak budaya literasi di Jawa Barat.